Jakarta – Harga emas dunia kembali mencatatkan rekor baru. Nilainya tembus US$ 4.000 per troy ons, didukung oleh tren investor berinvestasi pada produk yang aman di tengah ketidakpastian.
Dikutip dari Reuters, Rabu (8/10/2025), harga emas spot naik 0,9% menjadi US$ 4.017,16 per troy ons pada pukul 04.42 GMT. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,9% menjadi US$ 4.040 per troy ons.
Tren kenaikan harga emas didorong oleh para investor yang cenderung mencari keamanan di tengah peningkatan ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, di samping ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS.
“Saat ini, ada begitu banyak keyakinan dalam perdagangan ini sehingga pasar akan menantikan angka bulat besar berikutnya, yaitu 5.000, dengan kemungkinan The Fed akan terus menurunkan suku bunga. Akan ada beberapa kendala seperti gencatan senjata yang berkepanjangan di Timur Tengah atau Ukraina, tetapi pendorong fundamental perdagangan, utang yang besar dan terus meningkat, diversifikasi cadangan devisa, dan dolar yang lebih lemah, kemungkinan besar tidak akan berubah dalam jangka menengah,” kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
Penyebab Kenaikan Harga Emas
Reli logam mulia ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi yang berkelanjutan, pembelian bank sentral yang solid, arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas, dan dolar yang lemah.
Di samping itu, penutupan pemerintah AS memasuki hari ketujuh pada hari Selasa. Penutupan pemerintah telah menunda rilis indikator ekonomi utama dari ekonomi terbesar dunia, memaksa investor untuk mengandalkan data sekunder non-pemerintah untuk mengukur waktu dan tingkat pemotongan suku bunga The Fed.
Investor akhirnya memperkirakan akan terjadi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan pemangkasan tambahan sebesar 25 basis poin diantisipasi pada bulan Desember.